Senin, 06 Mei 2019

Kerajaan Hindu-Buddha : Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara (Hindu,Tahun 358 – 669 M)

 Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. 

 1. Sumber

  berita cina, i-tsing dan hui ning

 2. Sejarah

 Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358,yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382 – 395). Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang ketiga (395 – 434 M). Menurut Prasasti Tugu pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).

3. Prasasti

i. Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
ii. Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau
iii. Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiyang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman
iv. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
v. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
vi. Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor vii. Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor

Kerajaan Hindu-Buddha : Kutai

Kerajaan Kutai (Hindu, Abad ke-4 M)

Pendiri : Kudungga
2. Raja :
a. Asmawarman
b. Mulawarman
3. Sejarah:  Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Diperkirakan kerajaan kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini dibangun oleh Kudungga.  Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa “Maharaja Kundunga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra. Yang paling terkemuka adalah Mulawarman.”  Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur. Kerajaan kutai berakhir saat raja kutai yang bernama maharaja dharma setia tewas dalam peperangan di tangan raja kutai kartanegara ke-13, aji pangeran anum panji mendapa.

Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Berbagai Daerah di Indonesia

Kolonialisme dan Imperialisme mulai merebak di Indonesia sekitar abad ke-15, yaitu diawali dengan pendaratan bangsa Portugis di Malaka dan bangsa Belanda yang dipimpin Cornelis de Houtmen pada tahun 1596, untuk mencari sumber rempah-rempah dan berdagang.


Perlawanan Rakyat terhadap Portugis

 Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.

a. Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis

 Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Untuk menyerang kolonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Falatehan dapat menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (Jakarta)

 b. Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis

 Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1629.

 c. Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis

 Bangsa Portugis kali pertama mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Tertnate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah. Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun  dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin olehSultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.

Perlawanan Rakyat terhadap Belanda (VOC)

 Persekutuan dagang Hindia Timur milik pemerintah Belanda di Indonesia adalah Vereenigde oost Indische Compagnie (VOC) yang berdiri tahun 1602.

 a. Perlawanan Rakyat Mataram

 Perlawanan Rakyat Mataram Pertama dilakukan pada bulan Agustus 1628 yang dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso. Perlawanan Rakyat Mataram Ke dua dilaksanakan tahun 1629 dan dipimpin oleh Dipati Puger dan Dipati Purbaya. Pasukan Mataram tetap menyerbu Batavia dan berhasil menghancurkan benteng Hollandia, dilanjutkan ke benteng Bommel tetapi belum berhasil. Perlawanan rakyat selanjutnya dipimpin oleh Trunojoyo, putra Bupati Madura. Namun setelah Trunojoyo tertangkap dan dijatuhi hukum mati (tahun 1679), Kerajaan Mataram selalu mendapat pengaruh dari pemerintah Hindia Belanda. Perlawanan Untung Suropati, Untung Suropati adalah putra Bali yang menjadi prajurit kompeni di Batavia antara tahun 1686 sampai 1706, pada 1706, wilayah pertahanan Untung Suropati diserbu oleh Kompeni Belanda. Untung Suropati gugur di Bangil dan Amangkurat III atau Sunan Mas tertangkap, diasingkan ke Sri Langka. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said, Tahun 1749, Pangeran Mangkubumi (adik dari Pakubuwana II) bekerjasama dengan Mas Said (Pangeran Samber Nyawa) melakukan perlawanan terhadap pakubuwana II dan VOC. Pada tahun 1751, pasukan kompeni yang dipimpin Mayor De Clerx, dapat dihancurkan. Perlawanan Mangkubumi dan Mas Said diakhiri dengan Perjanjian Giyanti (tahun 1755) dan Perjanjian Salatiga (tahun 1757).

b. Perlawanan Rakyat Banten

 Perlawanan rakyat Banten dibangkitkan oleh Abdul Fatah (Sultan Ageng Tirtayasa) dan putranya Pangeran Purbaya. Tahun 1659, perlawanan rakyat Banten mengalami kegagalan. 1683, VOC menerapkan politik domba (devide et impera) antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya yang bernama Sulatan Haji. Sultan Haji yang dibantu oleh VOC dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa menghasilkan kompensasi. 1750, terjadi perlawanan rakyat banten terhadap Sultan Haji.

c. Perlawanan Rakyat Makassar

 Perlawanan terhadap kolonialisme Belanda dilakukan oleh Kerajaan Gowa dan Tallo, yang kemudian bergabung menjadi Kerajaan Makassar. Kerajaan Makassar, mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintah Sultan Hasanuddin tahun 1654-1669. Pertempuran pertama terjadi pada tahun 1633. Pada tahun 1654 diawali dengan perilaku VOC yang berusaha menghalanghalangi pedagang yang akan masuk maupun keluar Pelabuhan Makassar mengalami kegagalan. Pertempuran ketiga terjadi tahun 1666-1667, pasukan kompeni dibantu olehpasukan Raja Bone (Aru Palaka) dan pasukan Kapten Yonker dari Ambon. Angakatan laut VOC, yang dipimpin oleh Spleeman. Pasukan Aru Palaka mendarat di Bonthain dan berhasil mendorong suku Bugis agar melakukan pemberontakan terhadap Sultan Hasanudin. Penyerbuan ke Makassar dipertahankan oleh Sultan Hasanudin. Sultan Hasanudin terdesak dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian perdamaian di Desa Bongaya pada tahun 1667. Faktor penyebab kegagalan rakyat Makassar adalah keberhasilan politik adu domba Belanda terhadap Sultan Hasanudin dengan Aru Palaka membantu Trunojoyo dan rakyat Banten setiap melakukan perlawanan terhadap VOC.

d. Perlawanan rakyat Maluku

 Perlawanan di Ternate Pertama pada tahun 1635 yang dipimpin oleh Kakiali. 1 646 kembali terjadi perlawanan rakyat Ternate terhadap VOC, yang dipimpin oleh Telukabesi. Pada tahun 1650, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Saidi mengalami kegagalan. Perlawanan di Tidore Tidore dipimpin oleh Kaicil Nuku  atau  Sultan Nuku.  Perlawanan fisik dan perundingan berhasil mengusir Belanda, mengusir Kolonial Inggris dari Tidore. Perlawanan oleh Patimura Bulan Mei 1817, meletus perlawanan rakyat Maluku di Saparua yang dipimpin olehThomas Mattulessy atau Kapitan Pattimura. Benteng kompeni Duurstede  di Saparua diserbu dan direbut rakyat Maluku. Meluas hingga ke Ambon dan ke pulau–pulau sekitarnya, dikuasai oleh Kapitan Pattimura, Anthony Rybok, Paulus-paulus Tiahahu, Martha Christina Tiahahu, Latumahina, Said Perintah dan Thomas Pattiwael, kewalahan perlawanan rakyat Pattimura pada tahun 1817 mendantangkan pasukan Kompeni dari Ambon yang dipimpin oleh kapten Lisnet. Oktober 1817, menyerang rakyat Maluku secara besar-besaran, menangkap Kapitan Pattimura (tahun 1817) dihukum mati pada tanggal 16 Desember 1817.

Masa Liberalisme

Politik Pintu Terbuka di Indonesia berlangsung antara tahun 1870 hingga tahun 1900, periode ini disebut sebagai zaman berpaham kebebasan (liberalisme). Pemerintah Hindia Belanda memberlakukan peraturan seperti Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) dan Undang-undang Gula (Suiker Wet).

 Undang-undang Agraria (Agrarische Wet)

 Undang Agraria berisi pernyataan bahwa semua tanah yang terdapat di Indonesia adalah milik pemerintah Hindia Belanda.

 Undang-Undang Gula (Suiker wet)

 Undang-undang gula berisi pernyataan bahwa hasil tanaman tebu tidak boleh diangkut ke luar wilayah Indonesia dan hasil panen tanaman tebu harus di proses di pabrik-pabrik gula dalam negeri. Pada akhir abad ke-19, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin maju, termasuk kemajuan dibidang kesehatan.

Penjajahan Belanda : Tanam Paksa

Masa Sistem Tanam Paksa

 Pemerintah Belanda untuk menutup kekosongan kas keuangan negara, satu di antaranya adlah dengan menerapkan aturan tanam Paksa (Cultuurstelsel). Tanam paksa berasal dari bahasa Belanda yaitu Cultuurstelsel (sistem penanaman atau aturan tanam paksa). Aturan tanam paksa di Indonesia adalah Johannes Van Den Bosch
Isi Aturan Tanam Paksa :
 Tuntutan kepada setiap rakyat Indonesia agar menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak melebihi 20% atau seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami jenis tanaman perdagangan.
 Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena hasil tanamannya dianggap sebagai pembayaran pajak.
 Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di perkebunan milik pemerintah Belanda atau dipabrik milik pemerintah Belanda selama 66 hari atau seperlima tahun.
 Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel tidak boleh melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan
 Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat
 Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan petani seperti bencana alam dan terserang hama, akan di tanggung pemerintah Belanda
 Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa

 Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa

 Tanam paksa sudah dimulai pada tahun 1830 dan mencapai puncak perkembangannya hingga tahun 1850. Pada tahun 1860, penanaman lada dihapuskan. Pada tahun 1865 dihapuskan untuk menanam nila dan teh. Tahun 1870, hampir semua jenis tanaman yang ditanam untuk tanam paksa dihapuskan, kecuali tanaman kopi. Pada tahun 1917, tanaman kopi yang diwajibkan didaerah Priangan juga dihapuskan.

Reaksi terhadap Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa

 Antara tahun 1850-1860, terjadi perdebatan. Kelompok yang menyetujui terdiri dari pegawaipegawai pemerintah dan pemegang saham perusahaan Netherlandsche handel maatsschappij (NHM). Pihak yang menentang terdiri atas kelompok dari kalangan agama dan rohaniawan Pada tahun 1870, perekonomian Hindia Belanda (Indonesia) mulai memasuki zaman liberal hingga tahun 1900.

Penjajahan Belanda : Gubernur Janssens

Masa Janssens

 Tugas sebagai Gubernur Jenderal, Janssens ternyata tidak secakap Daendels (baik dalam memerintah maupun dalam mempertahankan wilayah Indonesia). Janssens ternyata tidak siap untuk mengimbangi kekuatan dan serangan Inggris, sehingga Janssens menyerah pada 18 September 1811 dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian di Tuntang (Salatiga).

Penjajahan Belanda : Gubernur Deandels

Masa Deandels (1808-1811)

 Belanda pada saat itu, mengangkat Herman Willem Daendels (1808) sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda. Daendels dikenal sebagai penguasa yang disiplin dan keras sehingga mendapatkan sebutan “Marsekal Besi” atau “jenderal Guntur”.

 Langkah-langkah yang ditempuh Daendels :

 Melakukan pembangunan fisik,contoh :
o Membangun pabrik senjata.
o Membangun benteng pertahanan.
o Menarik penduduk pribumi untuk menjadi tentara.
o Membangun pangkalan armada laut di Anyer dan Ujung Kulon.
o Membangun jalan raya dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sepanjang 1.000 km, yang kemudian terkenal dengan sebutan “Jalan Raya Daendels”.

 Melakukan pembangunan ekonomi
o Memungut pajak hasil bumi dari rakyat (contingenten).
o Menjual tanah negara kepada pihak swasta asing.
o Mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (Preanger Stelsel).
o Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual hasil panennya kepada Belanda dengan harga murah (verplichte leverentie).

 Akhirnya, pada tahun 1811, Herman Willem Daendels digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens.

Penjajahan Belanda : VOC

Masa VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) 

Masa VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) Penjelajahan Belanda, Cornelisde Houtman, mendarat kali pertama di Indonesia pada tahun 1596. Pada tahun 1598, bangsa Belanda mendarat di Banten untuk kali kedua dan dipimpin oleh Jacob Van Neck. Upaya Inggris untuk mengatasi persaingan dagang yang semakin kuat diantara sesama pendatang dengan mendirikan dan menyaingi persekutuan dagang Inggris di India dengan nama East India Company (EIC). Pada tahun 1619, kedudukan VOC dipindahkan ke Batavia (sekarang Jakarta) dan diperintah oleh Gubernur Jenderal Jan Pieter Zoon Coen ditujukan untuk merebut daerah dan memperkuat diri dalam persaingan dengan persekutuan dagang milik Inggris (EIC) yang sedang konflik dengan Wijayakrama (penguasa Jayakarta) disebut sebagai “zaman kompeni”. VOC memperoleh piagam (charter), secara umum, menyatakan bahwa VOC diberikan hak monopoli dagang di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan. Pada abad ke-18, VOC mengalami kemunduran dan tidak dapat melaksanakan tugas dari pemerintah Belanda. 
Factor penyebab kemunduran VOC adalah sebagai berikut :
 Banyaknya jumlah pegawai VOC yang korupsi.
 Rendahnya kemampuan VOC dalam memantau monopoli perdagangan. 
 Berlangsungnya perlawanan rakyat secara terus-menerus dari berbagai daerah di Indonesia.
 Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC resmi dibubarkan dan pemerintah Belanda (saat itu republik Bataaf) mencabut hak-hak VOC. Pada tahun 1806, terjadi perubahan politik di Eropa hingga republik Bataaf dibubarkan dan berdirilah Kerajaan Belanda yang diperintah oleh Raja Louis Napoleon

Kolonialisme dan Imperialisme : Bentuk-Bentuknya

Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia

Bentuk praktik Kolonialisme dan Imperialisme seperti menguasai perdagangan secara tunggal (monopoli) dan merampas atau menjelajah suatu negeri. 

1. Bangsa Portugis Menjajah Indonesia

 Pada tahun 1512, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Fransisco Serrao mulai berlayar menuju Kepulauan Maluku. Bahkan pada tahun 1521, Antonio de Brito diberi kesempatan untuk mendirikan kantor dagang dan beneng Santo Paolo di Ternate sebagai tempat berlindung dari serangan musuh. Orang-orang Portugis yang semula dianggap sebagai sahabat rakyat ternate berubah menjadi pemeras dan musuh. 

2. Bangsa Spanyol Menjelajah Indonesia

 Pelaut Spanyol berhasil mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1521 setelah terlebih dahulu singgah di Filipina disambut baik oleh rakyat Tidore. Bangsa Spanyol dimanfaatkan oleh rakyat Tidore untuk bersekutu dalam melawan rakyat Ternate. Maka pada tahun 1534, diterbitkan perjanjian Saragosa (tahun 1534) yang isinya antara lain pernyataan bahwa bangsa Spanyol memperoleh wilayah perdagangan di Filipina sedangkan bangsa Portugis tetap berada di Kepulauan Maluku. 

3. Bangsa Belanda Menjajah Indonesia

 Proses penjajahan bangsa Belanda terhadap Indonesia memakan waktu yang sangat lama, yaitu mulai dari tahun 1602 sampai tahun 1942. Penjelajahan bangsa Belanda di Indonesia, diawali oleh berdirinya persekutuan dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oost Indische Campagnie (VOC).

Kolonialisme dan Imperialisme

Zaman Penjajahan

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

 Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan sistem permukiman warga dari suatu Negara diluar wilayah Negara induknya atau Negara asalnya. Imperialisme adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan imperium atau kekaisaran.

 Bangsa Portugis dan Spanyol

 Bangsa Spanyol mulai menjelajahi samudera kearah Timur pada abad 15-16. 
a. Vasco da Gama (1497-1498) 
b. Bartholomeus Diaz (1486) 
c. Pedro Alvares Cabrel (1500) 
d. Alfonso d’Albuquerque (1505) 
e. Franciscus Xaverius (1550) 
f. Cristophorus Columbus(1492) 
g. Magellan – del Cano (1519) 
h. Ferdinand Cortez (1519) 
i. Francisco Pizarro (1522-1532) 

Bangsa Inggris 

Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, sekitar tahun 1607, telah terjadi perpindahan penduduk secara besar-besaran dari Inggris ke Amerika Utara. Pelaut Inggris yang terkenal adalah Sir Francis Drake (1577-1580)

Bangsa Belanda

 Pelaut Belanda, yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman, mengikuti  jejak pelaut Eropa lainnya dalam menelusuri daerah-daerah sepanjang pantai barat Afrika dan Asia Selatan, serta berhasil mendarat di pelabuhan Banten pada tahun 1596. VOC berdiri pada tahun 1602. 

Bangsa Perancis 

 Beberapa alasan penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa adalah sebagai berikut. 
a. Mencari daerah penghasil rempah-rempah secara langsung. 
b. Mencari harta, serta mencari emas dan perak (gold). 
c. Menyebarkan agama Nasrani (gospel). 
d. Mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan (glory). 

Sabtu, 04 Mei 2019

Nusantara Masa Hindu-Buddha


  • Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tahun Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
  • Agama Budha disebarluaskan ke Indonesia oleh para bhiksu yakni Darmaduta, pada abad 5M, 
       ➤Sedangkan mengenai pembawa agama Hindu ke Indonesia terdapat 4 teori sebagai berikut :
 Teori ksatria (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para ksatria)
 Teori waisya (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para pedagang yang berkasta waisya)
 Teori brahmana (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para brahmana)
 Teori campuran (masuknya agama Hindu disebarkan oleh ksatria, brahmana, maupun                           waisya)

Kerajaan Hindu - Buddha


Kerajaan Kutai (Hindu, Abad ke-4 M)
 1. Pendiri : Kudungga
 2. Raja :
a. Asmawarman
b. Mulawarman
 3. Sejarah:  Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Diperkirakan kerajaan kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini dibangun oleh Kudungga.  Peninggalan terpenting kerajaan Kutai adalah 7 Prasasti Yupa, dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dari abad ke-4 Masehi. Salah satu Yupa mengatakan bahwa “Maharaja Kundunga mempunyai seorang putra bernama Aswawarman yang disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga orang putra. Yang paling terkemuka adalah Mulawarman.”  Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur. Kerajaan kutai berakhir saat raja kutai yang bernama maharaja dharma setia tewas dalam peperangan di tangan raja kutai kartanegara ke-13, aji pangeran anum panji mendapa.


Kerajaan Tarumanegara (Hindu,Tahun 358 – 669 M)
 Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. 
 1. Sumber : berita cina, i-tsing dan hui ning
 2. Sejarah : Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358,yang kemudian digantikan oleh putranya, Dharmayawarman (382 – 395). Maharaja Purnawarman adalah raja Tarumanegara yang ketiga (395 – 434 M). Menurut Prasasti Tugu pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).
3. Prasasti :
i. Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
ii. Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau
iii. Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiyang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman
iv. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
v. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
vi. Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor vii. Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor

Kerajaan Sriwijaya (Budha, Tahun 683 – 700 M)
1. Sumber : Berita Arab (Zabag, Sabay, Sribusa), Berita India, Berita Cina (I-Tsin), Candi Muara Takus
2. Raja :
a. Dapunta Hyang / Sri Jayanasa
b. Balaputeradewa, masa Puncak kejayaan Sriwijaya. Balaputeradewa merupakan anak dari Raja Kerajaan Mataram Lama, Samaratungga namun dikalahkan oleh Pramoewardhani yang dibantu oleh Rakai pikatan.
c. Sanggrama Wijayatumangan
3. Prasasti : menggunakan bahasa Melayu Kuno. contoh :
i. Kedukan Bukit, tentang Dapunta Hyang yang menduduki Jambi
ii. Telaga Batu, tentang kutukan Raja-Raja
iii. Talang Tuwo, tentang pembuatan taman srikestra
iv. Kota Kapur, tentang penaklukan Bumi Jawa
v. Karang Berahi, tentang penguasaan terhadap Jambi
vi. Ligor
vii. Nalanda
4. Sebab Keruntuhan :
i. Serangan kerajaan Cholamandala dari India. Sri Sanggrama Wijayatumangan ditahan
ii. Pembangkangan Kerajaan Melayu
iii. Berdirinya Kerajaan Majapahit dengan ekspedisi Srimelayu. Sehingga perdagangan di                        Sriwijaya menurun

Kerajaan Mataram Lama (Tahun 730 M)
I. Dinasti Syailendra (Buddha)
1. Raja :
i. Raja Bhanu, Raja Wisnu
ii. Raja Indra
iii. Raja Samaratungga, Raja Samaratungga adalah Raja yang membangun Borobudur, Mendut, Sewu. Raja Samaratungga merajai Kerajaan Mataram Lama sehingga Kerajaan bercorak Buddha.
iv. Raja Balaputeradewa (anak dari Raja Samaratungga). Balaputeradewa tidak setuju atas pernikahan Pramoerwadhani dengan Raka I Pikatan, sehingga mereka bertikai dan Balaputeradewa kalah kemudian pergi ke kerajaan Sriwijaya.
v. Raja Pramoerwadhani (anak dari Raja Samaratungga)
2. Prasasti :
i. Prasasti Kalasan
ii. Prasasti Kelurak
iii. Prasasti Ratu Boko
iv. Prasasti Nalanda
II. Dinasti Sanjaya (Hindu)
1. Raja :
i. Sanjaya, terdaapat dalam Prasasti Canggal
ii. Rakai Panangkaran, terdapat dalam Prasasti Kalasan, Ia membangun Candi Kalasan yang bercorak Buddha, disini terlihat Kerajaan Mataram Lama berada dibawah pengaruh Dinasti Syeilendra
iii. Raka I Pikatan, dalam kekuasaannya Hindu dan Buddha hidup berdampingan, dinasti syailendra berada dibawah dinasti sanjaya. Di jaman ini, dibangun Candi Prambanan yang bercorak Hindu
iv. Dyah Balitung, puncak kerajaan mataram
v. Mpu Sindok, Raja Terakhir Mataram lama. Ia memindahkan kerajaan ke Jawa Timur dan memulai Kerajaan baru.
2. Prasasti :
i. Prasasti Canggal
ii. Prasasti Balining
iii. Kitab Parahyangan

Kerajaan Medang Kamulan
1. Raja :
a. Mpu Sindok, Sebagai pengganti Mataram Lama, Mpu sindok memindahkan kerajaan ke Jawa Timur yang dikenal dengan Kerajaan Medang Kamulan dengan Dinasti Isanah
b. Dharmawangsa Teguh, di masanya dikenal Pralaya Medang, yang menyerang kerajaan Sriwijaya. Namun Sriwijaya balas menyerang dan menghancurkan Medang Kamulan.
c. Airlangga, merupakan menantu dari Dharmawangsa Teguh. Airlangga memulihkan kembali nama kerajaan dengan menaklukkan Kerajaan kecil. Hal ini terdapat pada Kitab Arjunawiwaha oleh Mpu Kanwa. Setelah ini Kerajaan dibagi dua karena adanya perebutan antara Putra Airlangga (Mapanji) dan Putra Dharmawangsa Teguh (Samarawijaya)
I. Kerajaan Janggala
a. Merupakan kerajaan hasil pembelahan dari Medang Kamulan. Dipimpin oleh Putra Airlangga, Mapanji Garasakan.
b. Pada masa Raja Jayabaya (raja dari Kerajaan Panjalu / Kediri) Kerajaan Janggala ditaklukkan dan dikuasai oleh Kerajaan Panjalu/Kediri
II. Kerajaan Kediri (Kerajaan Panjalu)
a. Merupakan kerajaan hasil pembelahan dari Medang Kamulan. Dipimpin oleh Putra Dharmawangsa, Samarawijaya.
b. Raja :
i. Samarawijaya
ii. Sri Bameswara
iii. Jayabaya, Kediri mencapai puncak kejayaan di Raja Jayabaya, karena pertentangan                             dengan Kerajaan Janggala berhasil diselesaikan. Hal ini terdapat dalam Kitab                                       Bharatayudha oleh Mpu Sedan dan mpu Panuluh
iv. Kertajaya, merupakan raja terakhir. Kertajaya dianggap melanggar agama oleh para                             Brahmana. Brahmana pun meminta bantuan kepada Ken Arok. Kertajaya dikalahkan oleh                   Ken Arok, dan runtuhlah kerajaan Kediri
c. Prasasti :
i. Sirah Kering
ii. Ngantang
iii. Jarring
iv. Kamulan

Kerajaan Singhasari
 Kerajaan Singhasari berasal dari sebuah daerah bernama Tumapel, setelah Ken Arok membunuh Tunggul Ametung (pemimpin Tumapel), Ken Arok mendirikan kerajaan Singhasari.
1. Raja :
a. Ken Arok
Ken Arok berakhir karena dibunuh oleh Anusapati, yang merupakan anak dari Tunggul Ametung oleh Keris yang sama yang digunakan oleh Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung
b. Anusapati
Anusapati mempunyai hobi menyabung ayam. Ia dibunuh oleh Tohjaya, anak dari Ken Arok dan Ken Umang juga dengan keris yang sama. Dengan sebuah keris. Menurut Kitab pararaton oleh Mpu Gandring. Peristiwa bunuh membunuh ini adalah sumpah dari Mpu Gandring yang juga dibunuh oleh Ken Arok.
c. Tohjaya
Tohjaya pun mengalami hal yang sama, yaitu dibunuh oleh Wisnuwardhana yang merupakan anak dari Anusapati.
d. Wisnuwardhana / Ranggawuni & Mahisa Cempaka
e. Kertanegara
Raja terakhir Singhasari dan anak dari Wisnuwardhana. Ia mengirim ekspedisi Pamalayu untuk menyerang Kerajaan Melayu dan Sriwijaya.
2. Keruntuhan Kerajaan Singhasari.
Adanya pemberontakan Jayakatwang (dari Kediri). Namun salah seorang panglima, Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri. Disaat yang sama muncul Pasukan Mongol yang awalnya juga ingin menghancurkan Singhasari, namun dengan tipu daya Raden Wijaya, pasukan mongol berhasil membantunya mengalahkan Jayakatwang.

Kerajaan Majapahit
Setelah mengalahkan Jayakatwang dan juga mengusir pasukan mongol, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit
1. Raja  :
a. Raden Wijaya / Kertarajasa Jayawardhana, Raden Wijaya mempunyai empat istri. Didalam tubuh kerajaan banyak pergolakan yang didalangi oleh mahapatinya karena ketidakpuasan jabatan
b. Jayanegara, merupakan kemenakan dari Raden Wijaya. Dalam pergolakan, Jayanegara sempat berseteru dengan Pasukan Kuti namun diselamatkan oleh Bhayangkara Gajah Mada. Namun setelah itu Jayanegara dibunuh oleh Tanca, tabib Istana.
c. Tribhuanattunggadewi, juga merupakan anak dari Raden wijaya bersama istrinya, Gayatri. Pada saat pemerintahannya, Gajah Mada diangkat menjadi patih dan bersumpah bahwa ia tidak akan berhenti sampai nusantara bersatu dibawah panji majapahit, Sumpah ini dikenal dengan nama Sumpah Palapa.
d. Hayam Wuruk (Gelar : Sri Rajasanegara) pelopor jaman keemasan Majapahit. Namun keruntuhan Majapahit juga disebabkan oleh Hayam Wuruk yang ingin memperistri Dyah Pitaloka (Kerajaan Sunda) yang dikenal dengan peristiwa Bubat. Setelah Hayam Wuruk wafat, tidak ada lagi pemimpin yang cakap dalam Majapahit, sehingga Majapahit runtuh.
2. Prasasti :
a. Prasasti Butak
b. Kitab Harsawijya
c. Kitab Pararaton
d. Kitab Negarakertagama

ya ampyun capek juga,udah dulu ya πŸ˜™πŸ˜™πŸ˜™
.......
.....
...
..
.
SEASON 2 COMING SOONπŸ’¨





[source : many]

Kerajaan Hindu-Buddha : Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara (Hindu,Tahun 358 – 669 M)   Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah...